04 Desember, 2011

Cara Memperpendek Alamat (URL) web & blog

Dalam promosi situs web di jarin sosial seperti Facebook dan Twitter, kita perlu memperpendek alamat web. Alamat web atau blog ini istilahnya sering disebut URL atau link.


Mungkin saat kamu membaca tweeter kamu melihat ada link yang namanya nggak jelas, tapi pas dibuka alamagnya cukup panjang dan ternyata itu adalah link postingan. Dalam hal memperpendek url web dan blog ini, biasanya terjadi padaurl postingan. Jarang terjadi pada alamat web dan blog.

Situs penyedia layanan memperpendek url atau link cukup banyak. Diantaranya :

1. tinyurl.com
2. is.gd

Sangat mudah kok cara memperpendek url / link / alamat web :

1. Tinggal kamu buka alamat tinyurl.com 
2. Kemudian dalam form yang disediakan masukkan url kamu kemudian klik submit, maka jadilah url/link pendek
3. Selain itu kamu juga bisa membuat pemendek url secara costumize / pilih nama sendiri selama persediaan masih ada dengan cara diisi kotak form yang atas adalah form pengisian url sedang yang bawah form nama sesuai keinginan kita dengan cara klik tombol sama dan nantinya url pendek anda akan menjadi  cukup pendek bila buat update status dan mempromosikan blog.

Ini contohnya ada link postingan : http://www.resensibukuku.com/2011/08/buku-panduan-bahasa-arab-bagi-tki.html lalu link diperpendek di tinyurl.com maka inilah hasilnya : http://tinyurl.com/44aj7lk. Bandingkan link yang panjang itu jadi pendek.


Semoga bermanfaat dan sukses promosi blog nya dengan memperpendek url di tinyurl.com

30 November, 2011

Cempaka Catering Service

Cempaka Catering (CV. Ardhi Jasa) 
Kami melayani jasa catering untuk : 
- Resepsi pernikahan, 
- Seminar, 
- Rapat, 
- Ulang tahun, dll. 
Tersedia paket pesta pernikahan dengan harga ekonomis.

Office : Jl. Anggrek No. 2 , Kelapa Dua Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Telp :(021) 536 54807


Workshop : Jl. Liam No. 14 RT. 011/07, Duri Kepa, Jakarta Barat.


Kunjungi Situs kami : www.info-usaha.com/cempaka-catering
Contact Person : 
Bu Hj Juju : 0817 727265
                           0815 1619447

28 November, 2011

Ibumu… Kemudian Ibumu… Kemudian Ibumu…



Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ


“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)

Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (LihatTafsiir ibni Katsir VII/280)

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ


"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ


Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)

Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,

Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.


Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.


Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.


Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.


Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.


Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.


Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.


Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.


Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.


Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.


Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.


Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.


Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.


Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.


Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.


Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.


Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
(Akan dikatakan kepadanya),

ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ


“Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)
(Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)

Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung.
Yah, kita mungkin tidak punya kapasitas untuk menghitung satu demi satu hak-hak yang dimiliki seorang ibu. Islam hanya menekankan kepada kita untuk sedapat mungkin menghormati, memuliakan dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan melakukan hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan, demi kebahagiannya.

Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,

إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ


Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits inishahih)


Dalam sebuah riwayat diterangkan:


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya. Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))
Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala. Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.

Jangan Mendurhakai Ibu

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال


“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ’sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)

Buatlah Ibu Tertawa

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))


“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

Jangan Membuat Ibu Marah

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.


“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.“ (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.


“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini:(1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..


Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktu…

والله الموفّق إلى أقوم الطريق
وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين


***
Artikel muslimah.or.id
Penulis : Hilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Ammi Nur Baits

Maraji’ :
  • Qur’anul Karim dan Terjemahannya
  • Rekaman Ta’lim Ustadz Abuz Zubair Al-Hawary Hafizhahullaahu Ta’ala
  • www.buletin.muslim.or.id
  • www.almanhaj.or.id
  • Asy-Syaikh DR. Muhammad Luqman Salafi, Rasysyul Barad Syarh Al-Adabil Mufrad, Daarud Daa-’iy Linnasyr wat Tauzii’, Riyadh.
  • Imam Adz-Dzahabi, Al-Kabaair, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian.
  • Abu Abdillah Muhammad Luqman Muhammad As-Salafi, Syarah Adabul Mufrad Jilid 1, Griya Ilmu, Jakarta.
  • Imam Adz-Dzahabi, Al-Kaba’ir – Dosa-dosa yang Membinasakan, Darus Sunnah, Jakarta.
  • Abu Zubeir Hawary, Wahai Ibu Maafkan Anakmu, Darul Falah, Jakarta.
  • Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Birrul Walidain, At-Taqwa, Bogor.
  • Abu Umar Basyir, Sutra Kasih Ibunda – Kepadamu Berbakti Tiada Henti, Rumah Dzikir, Sukoharjo, Solo.

27 November, 2011

9 Persamaan Pernikahan Ibas-Aliya dengan Putri Sultan HB X.

Selain keduanya merupakan pemimpin. Ada 9 persamaan kedua pernikahan putra presiden dan putri sultan lainnya. Seperi dikutip detik.com berikut ini.
9 Persamaan Pernikahan Ibas-Aliya dengan Putri Sultan HB X

Kedua pernikahan tersebut merupakan pernikahan yang paling menjadi sorotan di Tanah Air tahun ini. Banyak perbedaan dalam perkawinan tersebut. Namun kali ini, kita lihat saja persamaan-persamaannya. Boleh sepakat boleh juga tidak, berikut sembilan persamaan pernikahan kedua pasangan yang berbahagia tersebut:


1. 'Royal Wedding'

Baik pernikahan Ibas dan Aliya, serta pernikahan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara dua-duanya merupakan pernikahan 'royal wedding'. Ibas merupakan putra bungsu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sementara GKR Bendara merupakan putri bungsu Sultan Hamengkubowono X, yang merupakan raja tanah Jawa.

2. Dirias Tinuk Riefki

Nama Tinuk Riefki sudah tidak asing lagi. Tiap kali orang besar punya gawe, Tinuk seringkali diundang untuk merias para calon mempelai. Keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mempercayakan riasan sang pengantin kepada Tinuk Riefki. Perias handal ini jugalah yang dulu mendandani Annisa Pohan saat menikah dengan putra pertama SBY, Agus Harimurti. Dan tahun ini, Tinuk juga diberi kesempatan untuk mendandani Ibu Ani Yudhoyono saat akad nikah di Istana Cipanas 24 November lalu, serta saat resepsi malam nanti, Aliya juga akan didandani oleh Tinuk. Tinuk juga menjadi langganan keraton Yogyakarta untuk acara-acara kawinan, termasuk yang merias GKR Bendara saat akad nikah dengan GPH Yudhanegara 18 Oktober lalu.

3. Memakai Adat Jawa

Baik Ibas-Aliya, dan GKR Bendara-GPH Yudhanegara sama-sama memakai adat Jawa saat pernikahan. Jika Ibas-Aliya menggunakan adat Jawa saat resepsi, maka GKR Bendara-GPH Yudhanegara menggunakan adat Jawa saat akad nikah. Keduanya sama-sama dirias dengan 'Paes Ageng', riasan khas Keraton Yogyakarta.


4. Akad Nikah Sesuai Hari Lahir

Akad Nikah Ibas dan Aliya, seperti kita ketahui bersama berlangsung pada 24 November, bertepatan dengan ulang tahun Ibas yang ke-31. Sedangkan akad nikah GKR Bendara dan GPH Yudhanegara, berlangsung tepat pada hari lahir Sultan Hamengkubuwono X, ayah GKR Bendara, yakni pada Selasa Wage berdasarkan penanggalan Jawa, atau bertepatan dengan 18 Oktober 2011.

5. Dilengkapi Layar Lebar

Saat GKR Bendara dan GPH Yudhanegara melangsungkan akad nikah, 6 layar lebar dipasang di sekitar alun-alun utara Yogyakarta. Enam layar lebar dan videotron tersebut dipasang di enam titik di sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara. Dua layar lebar akan dipasang di Benteng Vredeburg, Alun Alun Utara dan Alun Alun Selatan. Selain itu videotron di sebelah selatan Taman Parkir Abu Bakar Ali juga akan digunakan.

Video Ijab-qabul Ibas Aliya

Sementara dalam akad nikah Ibas-Aliya, sebuah layar lebar dipasang di taman yang terletak persis di seberang Istana Cipanas. Seribuan warga Cipanas pun dengan antusias menyaksikan secara langsung detik-detik ijab kabul antara Ibas dan Aliya. Saat menyaksikan kedua pasangan tersebut sah menjadi suami istri, tepuk tangan mereka hadiahkan kepada pasangan yang berbahagia tersebut.


6. Siraman Pakai 7 Sumber Mata Air

Karena menggunakan adat Jawa, maka prosesi pernikahan Ibas-Aliya dan GKR Bendara-GPH Yudhanegara harus melalui tahapan-tahapan pernikahan adat Jawa, di antaranya prosesi siraman. Kedua pasangan pengantin ini sama-sama menggunakan air dari 7 sumber mata air yang berbeda. Ibas menggunakan 7 air yang diambil dari Masjid Baiturrahman Istana Presiden, air dari Istana Cipanas, air dari kediaman Presiden SBY di Cikeas, air dari Kabupaten Pacitan, air dari kediaman Ibu Habibah (ibunda SBY), air dari kediaman Ibu Sunarti (Ibunda Ibu Ani), serta air yang diberikan oleh mempelai putri. Sementara ALiya siraman menggunakan 7 mata air dari pegunungan di Palembang.

Sedangkan GKR Bendara-GPH Yudhanegara saat siraman menggunakan air dari tujuh sumber yaitu air dari Ndalem Bangsal Sekar Kedhaton, Ndalem Regol Manikhantoyo, Ndalem Bangsal Manis, Ndalem Regol Gapura, Ndalem Regol Kasatriyan, Ndalem Kasatriyan Kilen dan Gadri Kagungan Dalem Kasatriyan. Yang mengambil air tersebut adalah GKR Maduretno kakak Bendara nomer tiga didampingi abdi dalem sipat bupati dan abdi dalem keparak.


7. Menyatukan Dua Budaya

Sebagai putra bungsu Presiden SBY, Ibas memiliki keturunan darah Jawa. Sementara Aliya yang putri Menko Perekonomian Hatta Rajasa, memiliki darah Palembang, sesuai daerah asal sang bapak. Oleh karenanya, pernikahan keduanya pun menggunakan dua adat yang berbeda itu. Saat akad nikah mereka menggunakan adat Palembang, sementara saat resepsi mereka akan menggunakan adat Jawa.

Sementara GKR Bendara yang asli Jawa, menikah dengan GPH Yudhanegara alias Muhammad Ubaidillah yang asli Lampung.


8. Bertempat di Istana/Keraton

Sama-sama sebagai keturunan raja dan presiden, Ibas dan GKR Bendara melangsungkan pernikahan di tempat yang menjadi simbol kekuasaan sang ayah. Ibas dan Aliya menikah di Istana Cipanas, sedangkan GKR Bendara-GPH Yudhanegara menikah di Keraton Yogyakarta.

9. Sama-sama Jadi Sorotan Publik

Tak bisa dipungkiri, pasangan Ibas-Aliya dan GKR Bendara-GPH Yudhanegara sama-sama menjadi sorotan publik saat melangsungkan pernikahan. Publik seakan ingin tahu segala hal terkait dengan pernikahan itu, baik persiapan-persiapannya atau pun saat berlangsungnya pernikahan. Media pun juga terus meliput jalannya acara pernikahan dari awal hingga akhir.

MusicDumper.com - Free MP3 Downloads, Music Search and Embed Codes for your Profile!

MusicDumper.com - Free MP3 Downloads, Music Search and Embed Codes for your Profile!

12 November, 2011

IKHLAS ITU INDAH

‎"Untuk mencapai kehidupan yang baik, ikhlas kepada yang benar adalah satu-satunya jalan."

-----------

Jika hatimu membenci kata 'ikhlas', itu berarti engkau sedang tersiksa oleh ketidak-ikhlasanmu.

Mengapakah engkau menyalahkan kata 'ikhlas' yang sesungguhnya baik bagimu, padahal engkau telah lebih ikhlas kepada yang selama ini terbukti tidak mendamaikanmu?

Sayangilah dirimu dan mereka yang menyayangimu. Ikhlaskanlah hati dan dirimu kepada yang benar.

Ingatlah,

Orang yang mempertaruhkan keseluruhan hidupnya untuk melawan keikhlasan, akan kalah, pasti.

Ikhlaslah, dan menanglah.

- Loving you all as always -

02 Agustus, 2011

The world in my hand: Upacara pernikahan [adat betawi]

The world in my hand: Upacara pernikahan [adat betawi]: "Assalamu'alaikum.. Dear readers.. saya mohon maaf kalau seharian ini postingan saya isinya tentang ada pernikahan dari daerah - daerah yan..."

Such a lovely and memorable day it was!

Aku mencintai kamu bukan hanya karena kamu mencintai aku dan mengisi hidupku dengan saat - saat indah & istimewa, but I LOVE U MORE FOR THE PERSON U ARE, all that I ever wanted in my partner life, U will be in my heart. It feels wonderful to have U in my Life .. Love You Forever, tuntut aku terus jadi isteri yg sholeh ya sayang...

06 Mei, 2011

Musikal Betawi: 'SANGKALA 9/10'

        Beda suku, agama, atau ras sering menjadi permasalahan saat ini. Padahal, dulu kita semua pernah bersanding diatas perbedaan untuk membela kebenaran.
Sebuah kisah bersatunya Betawi-Tionghoa diatas perbedaaan yang ada diantara mereka di Batavia pada 1740.

     Diperankan dan diprakarsai oleh lebih dari 70 Abang dan None Jakarta dari berbagai angkatan. Dikemas dalam balutan cerita heroic action dengan bumbu komedi dan romansa yang mendidik. Disajikan dalam bentuk sandiwara musikal dengan koreografi, tatanan artistik serta aransemen musik penuh kreativitas dari para profesional.

      SANGKALA 9/10 merupakan mahakarya anak bangsa yang mengangkat tema kebudayaan dengan segudang hikmah namun tetap menghibur.

Pemain :
Ratu Tika Bravani, Ade Firman Hakim, Indah Lestari Purwoko, Ahmad Rifky, Ayumi Atriani, Indra Bekti, Tommy Tjokro, Iwet Ramadhan, Imam Wibowo, Herry Chan, Andri Djarot, George Taka, Adelia & Aletta Fauzi, Indira Sudiro, Andri Djarot, dan lebih dari 70 Abang None Jakarta dari berbagai angkatan.

Produser : Maudy Koesnaedy
Sutradara : Adjie NA (Pecho Teater)

Pelaksanaan acara :
Tempat : Teater Jakarta (Teater Besar), Taman Ismail Marzuki
Waktu :
Jum’at 6 Mei 2011 pukul 20.00
Sabtu 7 Mei 2011 pukul 15.00 & 20.00
Minggu 8 Mei 2011 pukul 15.00 & 20.00

Harga Tiket
VVIP : 450.000
VIP : 400.000
Kelas 1 : 350.000
Kelas 2 : 250.000
Kelas 3 : 150.000

04 April, 2011

INDAH PADA WAKTUNYA

Aku minta pada sang pencipta setangkai bunga segar,
Dia beri aku kaktus berduri,
Aku minta kupu-kupu dia beri ulat berbulu,
Aku sedih & kecewa,
Namun kaktus itu berbunga indah sekali,
Dan ulat itu menjadi kupu-kupu cantik,
Itulah rahasia jalan Alloh, indah pada waktunya,
Alloh tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi memberi apa yang kita perlukan . . .
Kadang kita sedih,kecewa, & terluka . . .
TAPI JAUH DIATAS SEGALANYA
DIA SEDANG MERAJUT YANG TERBAIK
DALAM KEHIDUPAN KITA. . . .